Pernah melihat anak dengan sikap luar biasa? Meski masih kecil mereka mau berbagi kepada orang di sekelilingnya dan selalu mempunyai inisitif untuk menolong. Tutur bahasanya santun dan tidak pernah malu berinteraksi. Wah, bangga sekali mempunyai anak dengan sifat penuh empati?
Namun Moms and Dads, hal tersebut tidak datang begitu saja. Kebiasaan baik pada Si Kecil harus diterapkan secara perlahan dan berulang-ulang. Beberapa ahli perkembangan anak menyebutkan bahwa suatu pekerjaan dapat menjadi kebiasaan jika sudah dilakukan 40 kali berturut-turut. Wah, luar biasa ya?
Dalam #WebinarKodomoChallenge, Psikolog Klinis Anak, Cecilia, H.E. Sinaga, M. Psi, menyebutkan bahwa kebiasaan anak diterapkan mulai dari lingkungan terdekat.
Lingkungan terdekat dan pertama bagi anak usia dini adalah keluarga. Tentunya, Moms and Dads yang memegang peranan penting tersebut untuk Si Kecil. Peranan tersebut mencakup hal-hal di bawah ini.
- Peran sebagai Pendidik Pertama dan Utama
Orang tua adalah pendidik pertama, karena merekalah yang pertama kali dikenal oleh anak. Setelah itu, barulah orang-orang yang berada di sekitar, seperti nenek dan kakek, kakak, dan pengasuh. Di balik semuanya, orang tua yang mengatur lingkungan agar dapat menjadi teladan bagi Si Kecil. - Memberikan Teladan
Anak terkenal sebagai peniru yang ulung dan terperinci. Moms and Dads tidak dapat meminta mereka melakukan sesuatu jika tidak melihat orang di sekelilingnya melakukan hal yang sama. Bahkan, secara tidak disadari beberapa hal yang sering dilihatnya, akan dengan sendirinya menjadi karakter. Oleh karena itu, teladan yang baik dari orang tua sebagai pendidik utama sangat penting ya. - Mendidik Sesuai Usia Anak
Selain teladan dari orang tua, penting pula untuk mendidik anak sesuai usia perkembangannya.Contoh, jangan meminta anak usia di bawah 1 tahun untuk merapikan dan memasukkan mainan sesuai kelompok. Moms and Dads bisa mencontohkannya saja terlebih dahulu. Ketika Si Kecil sudah dapat diajak mengelompokkan sesuai bentuk, barulah minta mereka untuk melakukannya.
Meminta Si Kecil mengerjakan sesuatu tanpa mempertimbangkan usia akan membuat mereka frustasi karena tidak dapat mengikutinya.
- Menerapkan Aturan dan Batasan
Agar anak mempunyai kebiasaan baik, tetapkanlah aturan dan batasan sejak usia dini. Contohnya, Si Kecil boleh bermain dan mengeluarkan mainan jika dia mau. Setelah selesai minta mereka untuk membantu merapikan. Mereka tidak diijinkan bermain kembali saat tidak melakukan aturan.Namun yang harus diingat, penetapan aturan tujuannya adalah membuat Si Kecil disiplin. Tentu saja dengan usianya ada beberapa hal yang tidak dilakukan sempurna. Orang tua harus sabar dan memakluminya. Seiring dengan bertambahnya usia, semua akan menjadi lebih baik.
- Menerapkan Pola Pengasuhan yang Tepat
Dalam dunia parenting dikenal beberapa gaya pengasuhan yang mungkin diterapkan orang tua.Pola asuh yang bisa dibilang terbaik adalah authoritative parenting, di mana orang tua berperilaku hangat tetapi tegas. Agar anak terdorong untuk lebih mandiri, Moms and Dads dapat memberikan kebebasan yang terbatas dan terkontrol. Standar perilaku yang diharapkan juga harus sesuai perkembangan anak.
Dalam pola pengasuhan yang tepat juga penting disadari bahwa setiap anak itu unik. Tidak ada yang sama persis, meski terlahir dari rahim yang sama dan kembar.
- Memberikan Kesempatan pada Anak untuk Berkembang
Aspek terakhir adalah memberikan kesempatan pada anak untuk berkembang. Orang tua tidak perlu banyak memberi larangan karena khawatir luka, jatuh, lelah, dan sebagainya. Kecuali, jika Si Kecil mempunyai masalah dengan kesehatannya. Banyaknya larangan terkadang justru membuat Si Kecil tidak berkembang secara optimal, lho.Jika orang tua telah memperhatikan hal-hal di atas, kebiasaan baik akan lebih mudah dipahami oleh Si Kecil ya.
Moms and Dads, di atas telah disebutkan bahwa kebiasaan baik dapat dibangun dengan keteladanan. Beberapa hal yang sulit dijelaskan dan dicontoh, juga dapat diajarkan saat bermain bersama, khususnya dengan role play atau bermain peran, nyanyian, dan film yang ditonton bersama.
Ketiga kegiatan di atas, dapat dengan mudah ditemui dalam paket aktivitas yang ditawarkan oleh Kodomo Challenge. Paket ini terdiri dari berbagai kegiatan yang sudah disesuaikan dengan usia.
Seperti di Paket Bahasa 4: Bermain Bersama Hatenanda. Hatenanda ini dapat membaca barcode barang dan harga yang ada di Set Mesin Kasir dan gambar pada bukunya. Dari sini, Moms and Dads dapat menambah perbendaharaan kata anak. Kognitifnya juga diasah dengan pengelompokkan sayuran dan buah atau lebih banyak dan sedikit.
Khusus untuk kebiasaan baik, Moms and Dads dapat bermain peran belanja di mall atau supermarket berpura-pura menjadi pembeli yang antri, menyapa ramah pegawai di meja kasir, dan seterusnya. Yuk, luangkan waktu bersama mereka dan bangun kebiasaan baik sejak dini!